Etika Berinternet
Sebuah seminar Quarter Deck Pada tahun 1996 telah merumuskan Etika Berinternet yang diberi nama "Ten Commandments of the Net". Etika ini disusun dengan harapan agar Internet dapat semakin bermanfaat.
Berikut ini adalah intinya dari sepuluh Etika tersebut:
1. Jagalah kehormatan diri anda di Internet sebagaimana anda menjaganya dalam kehidupan nyata. Jangan hanya karena anda merasa tidak dikenali lalu berlaku kasar atau tidak pantas.
2. Ingatlah bahwa di internet anda berhubungan dengan manusia, bukan cuma komputer. Perlakukanlah mereka sebaik perlakuan yang anda inginkan dari mereka. Bisa juga dibalik, perlakuan yang anda terima akan sepadan dengan cara anda melakukan mereka.
3. Janganlah memboroskan bandwidth dan waktu akses dengan mengirim grafik, gambar, dan sebagainya, kecuali jika memang tak terhindarkan.
4. Jangan terdorong untuk selalu menjadi
kontroversial. Dunia ini sudah penuh keragaman, hargailah pendapat orang lain dan jangan memaksakan pendapat, jangan memulai atau memprovokasi pertengkaran yang dapat dihindarkan atau dihentikan.
5. Berbagilah pengetahuan yang berharga. Internet akan berkembang terus dan akan semakin mudah diakses. Saling berbagilah untuk meningkatkan kualitas diri.
6. Hindarkan anak-anak dari informasi yang belum sesuai bagi pertumbuhannya. Internet adalah sumber informasi tanpa batas dan sangat mudah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Awasilah bagaimana anak anda menggunakan internet.
7. Jangan melanggar hukum. Hukum yang berlaku di dunia nyata, banyak yang juga berlaku di Internet, termasuk hak perorangan, kecurangan dan penyesatan, hak cipta dan merk, gangguan, hujatandan masalah kerahasiaan. Berlaku wajarlah seperti di dunia nyata.
8. Hormatilah privasi peserta lainnya. Jangan menyebar alamat email seseorang tanpa ijin, seperti halnya kita tidak menyebar nomor telepon seseorang semaunya. Juga jangan mendaftarkan email orang lain ke milis atau newsgroup tanp seijin yang bersangkutan.
9. Jangan memanfaatkan keberadaan anggota group untuk tujuan lain. Keberadaan banyak orang di Internet memang dapat dimanfaatkan untuk bisnis, tapi tidak semua milis atau newsgroup pantas untuk itu.
10. Siaplah memaafkan kesalahan seseorang. Internet dihuni banyak orang, buikan komputer. Dan manusia dapat saja berbuat salah. Lakukan pembetulan seperlunya dan jangan segan untuk bertanya minta bantuan.
Aman Menulis di Internet
Beberapa kasus tulisan di Internet yang "dimejahujaukan" cukup membuat sebagian para penggunanya cenderung berhati-hati bahkan takut dalam Menulis apalagi berkomentar.
Sebenarnya ada beberapa cara menulis yang lebih efektif dan meredam permusuhan namun tetap menjunjung tinggi kreativitas dan kebebasan berpendapat.
Mungkin tips di bawah ini bisa anda lakukan:
1. Selalu bermaksud baik/positif.
Maksud yang baik tentu saja harus disertai dengan gaya menulis yang positif. Bahasa yang positif dan tidak mengandung permusuhan tentu saja akan membuat pihak-pihak yang kebetulan membacanya akan tetap merasa nyaman namun tetap waspada dan memikirkan maksud anda.
2. Sembunyikan identitas pihak yang kita kritik.
Misalnya anda akan mengkritik sebuah perguruan tinggi negeri karena biasa masuknya sangat mencekik leher. Mungkin yang sebaiknya anda sampaikan adalah semangat dalam memilih pendidikan yang pas dan sebanding dengan biaya yang anda keluarkan daripada membabi buta menyebutka bahwa PTN A atau B sangat tidak wajar dalam memungut biaya pendidikan.
Ide anda tetap terjafa dan di sisi sebaliknya, para pembaca postingan anda pun masih tetap menangkap visi tulisan anda, bahwa mereka wajib bijak memilih PTN yang tepat dan bonafid
3. Sebutkan sumber informasi selengkap-lengkapnya.
Menyebut sumber merupakan bukti yang mutlak jika para penerima pesan menginginkan kredibilitas postingan atau pendapat kita. Ini biasanya muncul ketika anda ingin mengomentari sebuah kasus yang sudah jadi rahasia umum atau menyebutka kritikan tajam lewat postingan.
Sebaiknya anda mencari bukti dan informasi yang terkait dengan hal tersebut, jangan asal copy-paste. Pastikan bukti yang anda ajukan bisa dipercaya dan lebih dari satu. Jangan sampai apa yang anda sebut hanya sebuah pendapat pribadi yang asal emosi saja nanti malah dituduh memfitnah. Selalu berpikir dari banyak sisi akan selalu membuat anda lebih objektif menilai segala sesuatu.
4. Sampaikan pujian
Jangan semata-mata mengumumkan adanya kesalahan orang, lembaga atau puhak-pihak tertentu. Tak ada gading yang tak retak. Yang wajib kita junjung tinggi adalah selalu berpikir positif terhadap orang atau pihak-pihak tertentu.
5. Nyatakan maksud baik dari setiap kritikan yang anda lontarkan.
Setiap kritikan yang baik seharusnya bisa direspon sejalan dengan tujuan kritikan. Jika itu tidak sampai berarti kritikan anda masih kurang bisa mengenai sasaran. Tentu saja anda ingin kritikan yang anda buat ditanggapi bukan?
Maka pakailah bahasa yang tidak menyudutkan namun tetap memberikan harapan kepada orang atau pihak yang kita kritik masih bisa memperbaiki suatu kesalahan yang terlanjur dibuat. Lebih baik membawa perdamaian dengan menulis "Tentu dia akan lebih manis jika memakai baju yang matching!" daripada "bajunya kok nabrak gitu sih?"
6. Perbanyaklah kata "kita"
"Kita" mengesankan posisi yang sepihak dari dua kubu yang berbeda. Sedangkan "dia" atau "mereka" menumbuhkan kesan berhadapa.
Demikian semoga bermanfaat dan membuat kita lebih arif dan bijaksana dalam menggunakan Internet atau media informasi.
Sumber: buku UU informasi dan tansaksi elektronik no 11 tahun 2008: Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher